Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia

 Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia


Selamat datang di Kejadian Lalu, pada Artikel ini kami akan membahas Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indoneisa Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Melayu yang di resmikan sebagai Bahasa Resmi Republik Indonesia dan sebagai Bahasa Pemersatu Bangsa Indonesia. Peresmian Bahasa Indonesia di lakukan sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, bersamaan dengan mulai berlakunya Konstitusi (Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945).

Alasan di Angkatnya Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia :
1) Bahasa melayu sudah menjadi sebuah bahasa yang umum bagi bangsa Indonesia mulai digunakan sebagai bahasa perdagangan, dan bahasa perhubungan.
2) Sistem bahasa Melayu yang cukup sederhana, dan mudah untuk dipelajari dikarena Bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan bahasa.
3) Mudah di terimanya Bahasa Melayu oleh suku yang lain
4) Bahasa Melayu memiliki ke unggulan untuk digunakan sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang sangat luas.

Dari sudut pandang linguistic (Ilmu Bahasa), Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari banyak ragam bahasa melayu. Dalam perkembangan Bahasa Indonesia mengalami perubahan dikaarenakan digunakan sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia" Sendiri di awali dari perancangan Sumpah Pemuda dengan isi ikrar , 28 Oktober 1928, agar tidak di anggap sebagai "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan di beberapa wilayah Indonesia (salah satunya Riau). Hingga sekarang ini, Bahasa (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia masih merupakan bahasa yang hidup, maksud dari hidup disini Bahasa Indoneisia masih terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Walaupun memiliki Penutur dan Dipahami oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indoneisa bukanlah bahasa pertama yang di pelajari seseorang. Sebagain besar warga indoneisa menggunakan Bahasa Daerah sebagai bahasa pertama yang di pelajari oleh seseorang. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau sering mencampuradukkan dengan dialek lainnya salah satunya dialek Melayu. Meskipun begitu, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas terlebih pada tempat-tempat resmi (perguruan-perguruansastra,surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya) ataupun di media massa, perangkat lunak, percakapan antara pemilik bahasa yang berbeda, dsb.

Bunyi Bahasa dan Pendistribusiannya (Fonologi) dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relative mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu dan bisa terus berkembang dengan adanya interaksi denga pengguna Bahasa Indonesia.

Kejadian Penting yang Terkait denga Perkemangan Bahasa Indonesia

  • Tahun 1908 pemerintah kolonial membangun sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 dirubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
  • Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia didalam pidatonya. Hal ini untuk pertama kalinya dalam sidang Volksraad, ada seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia
  • Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia.
  • Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamai dirinya sebagai Pujangga Baru, yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
  • Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
  • Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
  • Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
  • Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
  • Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
  • Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.

PENYEMPURNAAN BAHASA INDONESIA

  • Ejaan van Ophuijsen

Pembakuaan pertama kali bahasa indoneisa pertama kali di lakukan oleh Prof. Charles van Ophuijsen yang di bantu oleh Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim pada than 1901
Ejaan ini di gunakan untuk kata-kata Melayu dalam model Belanda, dengan menggunakan huruf latin yang bunyi penuturannya mirip dengan tuturan Belanda, yaitu :
  • Huruf 'j' untuk menuliskan bunyi 'y', seperti pada kata jang.
  • huruf 'oe' untuk menuliskan bunyi 'u', seperti pada kata-kata goeroe (kecuali diftong 'au' tetap ditulis 'au').
  • tanda diakritik, seperti koma (‘) dan tanda trema, untuk menuliskan bunyi hamzah, seperti pada kata-kata ma'moer
  • Kata yang Akhir kata Huruf “a” mendapat akhiran “i”, maka di atas akhirannya di beri trema (‘) seperti dinamai’
  • Angka 2 digunakan sebagi tanda kata ulang
  • Ejaan Republik (edjaan Republik atau edjaan Soewandi)

Ejaan ini di mulai sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini di sebut edjaan Soewandi, yaitu salah satu mentri pendidikan kala itu.
Perbedaan Ejaan Republik dengan Ejaan Van Ophuijsen :
  • Huruf 'oe' berubah menjadi 'u', seperti pada kata goeroeguru.
  • Bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata-kata makmoer
  • Awalan 'di-' dan kata depan 'di' kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dibeli, dimakan.
  • Huruf ejaan “dj” menjadi “j” , “j” menjadi “y”, “tj” menjadi “c”, “ch” menjadi “kh”
  • Ejaan Pembaharuan

Sistem ejaan ini di rancang oleh panitia yang di ketuai oleh Prijono dan E. Katoppo pada tahun 1957 sebagai hasil keputusan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, tapi system ejaan ini tidak pernah dilaksanaakan.
  • Ejaan Melindo

Sistem ejaan Melindo adalah system ejaan Latin yang termuat dalam Pengumuman Bersama Edjaan Bahasa Melaju-Indonesia (Melindo) (1959) sebagi salah satu usaha penyatuan system ejaan dengan huruf Latin di Indoneisa dan Persekutuan Tanah Melayu.
Keputusan ini didakukan dalam perjanjian Persahabatan Indonesia dan Malaysia pada tahun 1959. Sistem ini tidak pernah di terapkan.
  • Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan ini diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Permian ini di dasarkan pada Putusan Presiden No. 57,Tahun 1972. Dalam ejaan Ini dua bahasa yang serumpun yaitu bahasa Indonesia dan Malaysia, semakin di bakukan.

Sumber Wikipedia
  • Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

Berdasarkan Keputusan dari Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 revisi baru dari Ejaan Bahasa adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) ejaan baru ini di terbitkan pada tahun 2015 dan disebarkan melalui situs web resmi Kemendikbud tertanggal 21 Januari 2016.

Itulah Sedikit penjelasan dari Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia, Semoga bermamfaat.


Sumber:
  • Wikipedia
  • badanbahasa.kemdikbud.go.id
  • Beberapa Web lain  
Share This :

Related Post



sentiment_satisfied Emoticon