Sejarah Asal-Usul Penduduk Indonesia

Sejarah Asal-Usul Penduduk Indonesia


Selamat datang di Kejadian Lalu,kali ini kami akan membahas Sejarah asal-usul penduduk indonesia Dalam konteks sosial masyarakat Indonesia modern, sering kita jumpai istilah "pribumi" yang secara KBBI bermakna penghuni asli, kata ini sering kita jumpai untuk menyatakan etnis kesukuan local Indonesia, seperti orang minang di Sumatra selatan, Namun di dalam keadaan tertentu kata “pribumi” digunakan untuk sebagai pemisah atau pembeda antara penduduk asli dan pendatang.
Akibat adanya pembedaan antara penduduk asli atau pendatang di Indonesia, admin ingin membahas sedikit dari mana asal penduduk Indonesia yang termasuk 10 Negara dengan penduduk terbanyak di muka bumi.

  • Asal Usul Penduduk Indonesia Itu Beragam

Herawati Sudoyo Dalam dalam sebuah seminar bertajuk "Collaborative Research in Population Study: A Story of Human Dispersal in Indonesia" di Ruang Auditorium Sitoplasma Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jl Diponegoro No. 69, Jakarta Pusat, yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14/11/2016, Herawati memaparkan risetnya dalam presentasi berjudul "The Peopling of Indonesian Archipelago: Unity in Diversity".

Herawati juga menunjukan dalam presentasinya secara riset genetik, termasuk kolaborasi dengan peneliti di dunia, dimana didapat asal-usul manusia di Bumi berasal dari Afrika, yang menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, melalui daratan China hingga menuju Australia.
Dalam risetnya, Herawati menemukan bahwa orang dari timur Indonesia lebih dekat dengan orang-orang di kawasan Samudera Pasifik, sedangkan orang dari barat Indonesia, lebih dekat ke kawasan Asia Tenggara dan orang Nias dan Mentawai lebih dekat dengan suku asli Taiwan.

"Campuran itu sifatnya gradien. Jadi dia tidak rata semua di seluruh negeri ini. Tapi dari barat ke timur ada penurunan, jadi paling tinggi itu Austroasiatik, itu asalnya dari China daratan, dia turun pada waktu masih ada Paparan Sunda, jadi Sumatera, Jawa, Kalimantan dengan Semenanjung Malaya masih jadi satu. Orang-orang itu turun masuk ke Nusantara, membawa genetiknya, kawin mengawin, dengan sendirinya kita memiliki (genetikanya) kan," kata Herawati yang kami kutip dari Detik.

  • Pendapat Menurut Para Ahli Tentang Asal Penduduk Pribumi Indonesia

Banyak pakar yang memiliki pendapat tentang asal-usul penduduk Indonesia, dan dari semua pendapat ini masih menjadi perdebatan tentang kebenaran asal penduk asli (pribumi) Indonesia, berikut 15 pendapat dari pakar tentang siapa sebenarnya penduduk pribumi negeri ini :

1. Pendapat Drs. Moh. Ali
Drs. Moh. Ali beranggapan bahwasanya asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia bersumber dari daerah Yunan, Cina. Anggapan ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang menyebut jika bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang telah terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat kala itu. Orang-orang lantas pindah ke selatan, ke pulau-pulau di Austronesia salah satunya adalah Indonesia. Ali berpendapat jika nenek moyang orang Indonesia berasal dari hulu sungai besar yang berada di daratan Asia, orang-orang berdatangan ke Indonesia dengan bergelombang. Gelombang pertama berlangsung sejak 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) sedangkan untuk gelombang kedua terlaksana pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Tanda dari kelompok yang datang pada gelombang pertama merupakan orang-orang masih berkebudayaan Neolitikum dengan tipe perahu bercadik satu menjada alat transportasi menyeberangi lautan, sedangkan orang-orang dari gelombang kedua memakai perahu bercadik dua.

2. Pendapat Prof. Dr. H. Kern
Prof. Dr. H. Kern memiliki pendapat bila nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Ilmuan asal Belanda ini menyebut jika hasil penelitiannya menunjukkan bahwasanya bahasa-bahasa yang dipakai oleh suku-suku di Indonesia, Mikronesia, Polinesia, serta Melanesia, memiliki akar yang persis, yakni bahasa Austronesia. Dengannya fakta ini, ia memberikan kesimpulan bahwasanya bangsa Indonesia berasal dari satu daerah yang persis dengan bangsa-bangsa lain di wilayah Austronesia. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia mengpergunakan perahu-perahu bercadik menuju ke kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung dengan adanya persamaan nama serta bahasa yang dipergunakan di daerah Campa yang ada di Indonesia. Selain nama geografis, istilah-istilah binatang serta alat perang pun memiliki banyak kesamaannya. Namun pendapat ini disangkal oleh K. Himly serta P.W. Schmidt didasari perbendaharaan bahasa Campa.

3. Pendapat Willem Smith
Willem Smith melakukan identifikasi terhadap bahasa yang dipakai oleh bangsa-bangsa di sekeliling Asia. Didasari penelitiannya, ia kemudian mengelompokan bahasa di sekeliling Asia menjadi 3 bagian yakni, bahasa Togon, bahasa Jerman, serta bahasa Austria. Dalam pengelompokan ini Indonesia sendiri memilika kesamaan dengan Melanesia, dan Polinesia digolongkan ke dalam penggunaan bahasa Austria.

4. Pendapat Prof. Dr. Sangkot Marzuki
Prof. Dr. Sangkot Marzuki menyebutkan jika nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai asal-usul serta keterkaitan yang dengan Austronesia dataran Sunda. Ini didasari oleh peneliatian menggunakan DNA fosil-fosil manusia purba yang pernah didapati di Indonesia. Atas dasar itu, ia lantas menyanggah pendapat Van Heine Geldern yang menyebutkan jika nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Menurutnya, Homo Erectus ataupun Phitecantropus Erectus yang di dapat menjadi manusia purba di masa itu tidak mempunyai hubungan dengan DNA Manusia Indonesia zaman saat ini. Menurutnya, manusia masa lalu telah punah dan diganti oleh manusia species baru, yang berasal dari Afrika.

5. Pendapat Van Heine Geldern
Pendapat Van Heine Geldern sebetulnya tidak jauh berbeda dengan pendapat Kern. Ia menganggap jika bahasa Indonesia merupakan bahasa yang berasal dari Asia Tengah. walaupun lebih baru dibanding dengan teori yang diajukan Kern, pendapat serta teori Geldern lebih dipercaya lantaran didukung oleh penemuan beberapa artefak, serta benda-benda sejarah lain-lainnya yang di dapat di Indonesia mempunyai kesamaan dengan benda-benda sejarah yang di dapat di daratan Asia.

6. Pendapat Prof. Mohammad Yamin
Prof. Mohammad Yamin menentang seluruh teori-teori yang menyebut jika nenek moyang bangsa Indonesia malah berasal dari luar Indonesia. Pendapat dari beliau, orang Indonesia era ini benar-benar asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini jika ada sebagian bangsa serta suku di luar negeri yang nenek moyangnya berasal dari Indonesia. Landasan pemikiran yang menjadi dasar yaitu ditemukan banyaknya fosil serta artefak di Indonesia yang lebih lengkap dibanding daerah lain di Asia. Misalnya, temuan fosil Pithecanthropus soloensis serta wajakensis yang tidak ditemukan pada daerah-daerah lain Asia, salah satunya Asia Tenggara (Indochina).

7. Pendapat Prof. Dr. Krom
Prof. Dr. Krom menemukan bahwasanya masyarakat Indonesia merupakan keturunan asli dari orang-orang China Tengah. Hal ini didasari dari pemikiran simpel, yakni lantaran di Cina Tengah ramai sekali terdapat sungai besar. Sebagian dari meraka di cina menyebar ke seluruh tempat Indonesia pada zaman batu tua (sekitar 2.000 SM hingga 1.500 SM).

8. Pendapat Dr. Brandes
Dr. Brandes berpendapat jika suku-suku yang mendiami kepulauan Indonesia memiliki kesamaan secara etnik, fisik, ataupun bahasa dengan beberapa suku dari bangsa yang mendiami daerah-daerah yang melintang dari utara yaitu Pulau Formosa (Taiwan), barat yaitu Pulau Malagasi (Madagaskar), selatan yaitu Jawa serta Bali; dan Timur yaitu tepi pantai barat Amerika.

9. Pendapat Hogen
Hogen berpendapat bahwa bangsa yang mendiami pesisir Melayu di Sumatera beramilasi secara genetik dengan bangsa Mongol yang datang pada gelombang pertama (Proto Melayu serta Deutro Melayu).

10. Pendapat Max Muller
Mac Muller berpendapat secara lebih spesifik. Ia menyebut jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari semenanjung Asia Tenggara. Walaupun begitu, alasan Muller ini tidak didukung alasan yang terperinci serta terverifikasi.

11. Pendapat Mayundar
Mayundar berpendapat bahwasanya bangsa-bangsa Austronesia yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia merupakan berasal dari India. Orang-orang menyebar ke beberapa wilayah di Indocina, ke Indonesia, serta akhirnya ke Asia Pasifik. Asumnsi Mayundar ini didukung hasil penelitiannya yang menyebutkan jika bahasa Austria merupakan bahasa Muda di tempat India bagian timur.

12. Pendapat Mens
Mens berpendapat bangsa Indonesia sebetulnya berasal dari keturunan Mongol yang terdesak akibat keberadaan bangsa bangsa lain yang lebih kuat. Orang-orang lantas bermigrasi secara besar-besaram ke arah selatan salah satunya ke wilayah Indonesia

13. Pendapat Sultan Tidakdir Alisyahbana
Sultan Tidakdir Alisyahbana mengemukakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki nenek-moyang bangsa melayu. Pendapatnya ini didasari oleh rumpun bahasa keduanya yang mempunyai kesamaan yang cukup signifikan.

14. Pendapat Gorys Kraf
Gorys Kraf berpendapat bahwasanya bangsa Indonesia mempunyai kebudayaan yang lebih maju dibanding kebudayaan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Ini berguna bahwasanya penduduk Indonesia merupakan induk dari bangsa-bangsa lain yang ada di wilayah Austronesia semisal Malaysia, Thailand, Madagaskar, serta Selatan Indochina

15. Pendapat Harry Truman Simandjunitak
Harry Truman Simandjuntak mengemukakan bahwasanya bahasa yang tidak sedikit di pakai penduduk Indonesia adalaha generasi kedua dari Bahasa Austronesia. Hal Ini menunjukkan bahwasanya nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Pulau Formosa, di Taiwan.
Share This :

Related Post



sentiment_satisfied Emoticon